Kamis, 30 Agustus 2012

Kapasitas Keilmuan al-Albani




BISMILLAHIRAHMANIRRAHIM.
Ini adalah petikan dari Arrasail al ghomariyah dalam penyanggahan atas Nashiruddin al albani.

Al muhaddits sayyidy Abdullah bin Ashiddiq al ghomari ra berkata:
…..dia adalah Nashiruddin, al albani adalah asalnya(Albania). Pada awalnya dia ber I’itikaf di dalam kamar perpustakaan “Al Dzahiriyah” Damaskus disana dia berkutat membaca buku dan betah untuk membaca.
Setelah itu dia menyangka bahwa dirinya telah menjadi profesional dalam urusan agama. Dia memberanikan diri untuk berfatwa dan mentashhieh hadits atau mendha’ifkannya sesuai dengan keinginan hawa nafsunya. Juga dia berani menyerang ulama yang mu’tabar (yang berkompeten di bidangnya) padahal dia mandakwa bahwa “hafalan”hadits telah terputus atau punah.
Maka akibatnya bisa anda saksikan terkadang dia menganggap buruk pendapat para ulama juga mendha’ifkan hadits yang baik-baik dan menganggapnya lemah,sampaisampai shahih Bukhari dan shahih Muslim pun tidak selamat dari koreksinya.

Syeikh al-Bani; Ahli Hadits Tanpa Sanad Andalan Aliran Wahabi


Syeikh al-Bani; Ahli Hadits Tanpa Sanad Andalan Aliran Wahabi
Di kalangan salafi (wahabi), lelaki satu ini dianggap muhaddis paling ulung di zamannya. Itu klaim mereka. Bahkan sebagian mereka tak canggung menyetarakannya dengan para imam hadis terdahulu. Fantastis. Mereka gencar mempromosikannya lewat berbagai media. Dan usaha mereka bisa dikata berhasil. Kalangan muslim banyak yang tertipu dengan hadis-hadis edaran mereka yang di akhirnya terdapat kutipan, ‘disahihkan’ oleh Albani. Para salafi itu seolah memaksakan kesan bahwa dengan kalimat itu Al-Albani sudah setaraf dengan Imam Turmuzi, Imam Ibnu Majah dan lainnya.

Kedudukan Albani Dalam Menilai Suatu Hadits


 Syaikh Nashiruddin al-AlBani adalah nama yang tidak asing di kalangan para pelajar ilmu hadis belakangan ini. Namanya banyak dicantumkan oleh para penulis buku-buku Islam (terutama yang berpaham Salafi & Wahabi) saat mengomentari suatu hadis. Karya-karyanya juga sudah banyak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh para pengagumnya, sehingga namanya kini juga banyak didapati di toko-toko buku dan stan-stan pameran buku, berhubung penerbit-penerbit buku atau majalah berhaluan Salafi & Wahabi belakangan sudah semakin menjamur.

Albani Tobat Dari Kesesatan Aqidah Tajsim dan Tasybih



Seperti yang telah masyhur di kalangan Wahhabi Salafy, bahwa Keberadaan Allah itu “Bersemayam diatas ‘Arasy” dalam arti Allah menempati ‘ArasyNya atau menetap, atau duduk, atau tinggal diatas ‘Arasy.

Dan Bahkan dalam kesempatan lain sering mereka meManipulasi Fatwa-fatwa ‘Ulama untuk menyokong akidah rusaknya, bahwa yang di maksud atas itu adalah sebagaimana arah atas yang bisa ditunjuk dengan jari, mereka sangat terkenal mengabaikan Penjelasan Para Mufassir Mengenahi Al ‘Aliyyu 

TAWASSUL AMALAN ULAMA' - ULAMA' AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH


Untuk menguatkan hukum kebolehan tawassul kpd orang soleh yg telah meninggal dunia (hidup di alam barzah),maka ana sajikan komentar mayoritas ahli hukum Islam, baik dari kalangan salaf (mutaqoddimin/ulama' yg hidup sebelum tahun 300 hijriyah) maupun khalaf (mutaakhirin), yaitu:

1. Sufyan bin Uyainah (198 H / 813 M)
Sufyan bin Uyainah berkata: ada dua laki2 saleh yg dpt menurunkan hujan dg cara bertawassul dg mereka yaitu Ibnu 'Ajlan dan Yazid bin Yadzibin jabir. Perkataan ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal. (kitab al-'illal wa Ma'rifah al-Rijal juz I hal. 163-164 karya Ahmad bin Hanbal)

Rabu, 01 Agustus 2012


aPendapat Syaikh Zaini Dahlan (Mufti Makkah di Zamannya) Atas Ajaran Wahha
Permulaan munculnya Muhammad ibn Abdil Wahhab ini ialah di wilayah timur sekitar tahun 1143 H. Gerakannya yang dikenal dengan nama Wahhabiyyah mulai tersebar di wilayah Nejd dan daerah-daerah sekitarnya. Muhammad ibn Abdil Wahhab meninggal pada tahun 1206 H. Ia banyak menyerukan berbagai ajaran yang ia anggap sebagai berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Ajarannya tersebut banyak ia ambil atau tepatnya ia hidupkan